Desa Katomporang menggelar kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang Desa) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2026 dan daftar usulan RKP (DU-RKP) Tahun Anggaran 2027. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Rembuk Stunting sebagai bentuk komitmen desa dalam percepatan penurunan angka stunting.

Kegiatan berlangsung pada Hari Selasa, 15 Juli 2025, bertempat di Aula Kantor Desa Katomporang, dengan dihadiri oleh Kepala Desa Katomporang beserta perangkat desa, Ketua dan anggota BPD, Pendamping Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, perwakilan kelompok perempuan, serta unsur masyarakat lainnya.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Katomporang menyampaikan pentingnya Musrenbang sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan usulan pembangunan. Ia juga menegaskan bahwa seluruh usulan yang disampaikan akan ditampung dan disesuaikan dengan skala prioritas serta kemampuan anggaran desa.

Selain itu, kegiatan rembuk stunting menjadi bagian penting dalam forum ini. Rembuk stunting bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam pencegahan dan penanganan stunting di desa, melalui intervensi spesifik dan sensitif dengan melibatkan lintas sektor.

Pendamping Desa dan Kepala Puskesmas Lampa (dr. Andi Silviani) turut memaparkan data kondisi stunting di Desa Katomporang serta strategi yang akan diterapkan, seperti pemenuhan gizi ibu hamil dan balita, peningkatan sanitasi lingkungan, serta edukasi kesehatan kepada keluarga berisiko stunting.

Musyawarah berlangsung secara partisipatif, di mana masyarakat diberi kesempatan untuk menyampaikan berbagai usulan pembangunan baik fisik maupun non-fisik. Hasil musyawarah dituangkan dalam berita acara Musrenbang Desa yang menjadi dasar penyusunan RKPDes Tahun 2026 dan DU-RKP Tahun 2027, serta rencana tindak lanjut penanganan stunting yang menjadi perhatian bersama.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan pembangunan Desa Katomporang ke depan dapat lebih terarah, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penanganan masalah stunting secara menyeluruh.